Meskipun Perkonomian kami sedang dibawah bukan berarti kami ini orang yang malas bekerja dan berusaha. Judul diatas sangat pas jika diprofilkan pada Bapak "Zaki" (maaf bukan nama sebenarnya=hanya contoh nama saja) yang mana bapak Zaki adalah seorang petani yang giat bekerja dan mempunyai rasa ikhlas dan sangat tekun beribadah. Pak Zaki mempunyai seorang isteri dan dua orang anak, Beliau tinggal di sebuah desa yang mayoritas penduduknya adalah bermata pencaharian bertani.
Berikut ini adalah profil ulasannya tentang Bapak Zaki:
Pagi hari Bapak Zaki bangun pagi untuk segera melakukan rutinitas kesehariannya: menjelang Subuh, Bapak Zaki bersama isteri dan dua orang anaknya menjalankan Sholat Subuh berjamaah di Masjid yang kemudian setelah selesai Sholat Subuh Beliau dan keluarganya pulang kerumah, namun Bapak Zaki melanjutkan berjalan menuju ke kandang ternak disamping rumah. "Ternak tersebut adalah ternak seekor sapi yang mana itu adalah titipan dari seorang tetangganya. Artinya Pak Zaki bertugas untuk beternak sapinya dengan sistem bagi hasil". Sedangkan isteri memasak dan anak-anaknya mempersiapkan keperluan kesekolah.
Bapak Zaki membersihkan kandang sapi dan menyediakan makanan untuk sapinya yang diperolehnya kemarin sore dengan cara mensabit di sawah.
Setelah selesai memberi makan sapi, sekitar pukul 5.30 pak Zaki berangkat ke sawah untuk merawat tanaman di sepetak sawahnya yang diperolehnya dari menabung dan sedikit dari warisan orang tuanya, yang mana sawah tersebut lokasinya berada tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Sekitar pukul 7.00 Pak Zaki pulang kerumah untuk melakukan sarapan pagi bersama Isterinya yang dilanjutkan dengan istirahat sejenak untuk melepas penat. Sekitar pukul 7.30 Pak Zaki bersama isteri menuju ke tempat kerja yakni di kebun palawija milik seorang pengusaha palawija di daerahnya. Jam 9.00 Pak Zaki beserta pekerja yang lain beristirahat sejenak selama sekitar 15 menit yang dilanjutkan bekerja kembali sampai jam 12.00 untuk istirahat siang dengan pulang kerumah. Ketika di rumah Pak Zaki pun bersama isteri melakukan Sholat Dzuhur yang dilanjutkan dengan makan siang dan jeda istirahat melakukan pekerjaan yang lain di rumah. Ketika sekitar pukul 12.50 Pak Zaki bersama isteri pun menuju ke kebun kembali untuk bekerja kembali hingga pukul 15.00 dilanjutkan dengan istirahat sore selama sekitar 15 menit. Setelah istirahat Pak Zaki bersama pekerja lain melakukan aktifitas kembali hingga pukul 16.00. Pukul 16.00 Pak Zaki bersama isteri dan pekerja-pekerja yang lain pun segera kemas-kemas dan pulang menuju kerumah.
Setelah sampai dirumah Pak Zaki melakukan Sholat Ashar yang dilanjutkan dengan mencari rumput di kebun untuk ternak sapi titipan tetangganya itu. Setelah selesai mencari rumput, Pak Zaki pulang kerumah dan memberikan sebagian rumput tersebut untuk sapinya dan sebagian lagi untuk persediaan besok pagi.
Dan matahari pun mulai tenggelam pertanda waktu Magrib segera tiba. Pak Zaki pun bersama isteri dan dua orang anaknya segera mempersiapkan diri untuk pergi ke Masjid untuk menjalankan ibadah Sholat Magrib berjamaah di Masjid. Setelah selesai Sholat Magrib berjamaah, anak-anak Pak Zaki pun belajar mengaji Alqur'an bersama seorang Ustadz dan Pak Zaki bersama Jamaah yang lain mengikuti ceramah pengajian rutin hingga menjelang Sholat Isya.
Adzan Isya pun berkumandang pertanda sudah waktu Isya dan mereka pun Sholat Isya secara berjamaah di Masjid tersebut. Setelah selesai Sholat Isya, Pak Zaki beserta isteri dan dua orang anaknya pun pulang kerumah. Setibanya di rumah, anak-anak belajar mata pelajaran dari sekolah dan Pak Zaki beserta Isteri menganam bambu untuk bahan membuat pithi yang nantinya dijual ke pengepul di daerahnya.
Sekitar pukul 21.00 anak-anak tidur dan sekitar pukul 22.00 Isteri Pak Zaki pun tidur dan pukul 23.00 Pak Zaki pun baru tidur.
Demikian aktifitas keseharian Pak Zaki beserta keluarganya yang sederhana. Jika dipanadang secara ekonomi, pendapatan mereka bekerja serabutan bersama isteri hanyalah sekitar Rp 35.000,- perharinya dikali dua jadi Rp 70.000,-. Itupun jika belum tentu sebulan penuh mereka bekerja rutin seperti itu karena pekerjaan seperti itu adalah tergolong musiman. Tidak dipungkiri jika Pak Zaki jika sedang menganggur, harus mencari pekerjaan serabutan yang lain seperti ikut menjadi tukang batu dan lain-lain.
Hasil dari sawah satu petak nya hanya bisa untuk makan satu musim tanam, meskipun itu terkadang masih kurang.
Meskipun dengan keadaan demikian Pak Zaki tetaplah merasa ikhlas bersyukur kepada Alloh SWT dengan cara tak pernah mengeluh sedikitpun atas kondisinya dan tetap mempunyai etos kerja yang tinggi. Semua demi berharap mendapatkan Ridho dari Alloh SWT. Pak Zaki mempunyai keinginan bahwa ingin mensekolahkan anaknya sesua cita-cita anak-anaknya.
Demikianlah sekilas tentang keadaan sosial meskipun ekonomi di sedang dibawah bukan berarti mereka karena hidup malas. Mereka tidak miskin hati namun kaya hati.